Sistem Otomasi Perpustakaan : Perkembangan Perangkat Lunak SLiMS dan INLIS LITE 2022

Perkembangan Perangkat Lunak SLiMS dan INLiS Lite 

literasisosial.com – Era 5.0 merupakan momen munculnya berbagai teknologi informasi dan pengolahan data di berbagai sektor kehidupan. Fenomena ini dianggap sangat menentukan dan dapat dirasakan telah menyebabkan banyak perubahan dalam  produksi pengetahuan yang dilakukan oleh sumber daya manusia. Perubahan ini tidak serta merta mengecualikan teknologi informasi dan pemrosesan data yang sudah ada sebelumnya. Teknologi informasi dan pengolahan data yang terus berkembang terutama ditujukan untuk kepentingan lembaga informasi dan lembaga pengabdian masyarakat, salah satunya perpustakaan. Semakin banyak bentuk dan jenis  yang ditawarkan perpustakaan sebagai akibat dari perkembangan teknologi informasi dan pengolahan data, tentunya akan semakin memberikan banyak kesempatan koleksi kepada masyarakat untuk lebih serbaguna digunakan oleh pengguna perpustakaan.

Salah satu penggunaan teknologi informasi dan pengolahan data dalam kegiatan otomasi perpustakaan, saat ini yang umum digunakan di perpustakaan adalah perangkat lunak (software) SLiMS dan INLIS Lite.

Sejarah Pekembangan Perangkat Lunak SLiMS (Senayan Library Management System)

Senayan Library Management System merupakan perangkat lunak yang bersifat Open Source, perangkat tersebut digunakan untuk sistem manajemen perpustakaan. SLiMS dikembangkan oleh Tim Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Program tersebut pertama kali dikembangkan pada bulan November 2006.  Pemilihan nama Senayan karena dinamai sesuai tempat lahirnya yaitu di Senayan, Jakarta. Latar belakang pengembangan SLiMS ialah,  Perangkat lunak Alice yang sudah habis masa pakainya dan departemen tidak memiliki anggaran untuk memperpanjang masa pakai selain itu Alice merupakan produk tidak bebas (proprietary) yang serba tertutup sehingga Alice tidak dapat didistribusikan ke perpustakaan di lingkungan departemen.

SLiMS dikembangkan dengan General Public License sehingga software tersebut dapat digunakan, dipelajari, diubah, dan didistribusikan ke pihak lain secara bebas.  Program tersebut menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git. SLiMS terus dilakukan penyempurnaan pada program untuk menutupi ‘bolong-bolong’ yang ada.  Pada bulan November 2007 SLiMS mulai diluncurkan kepada publik agar program tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Namun, setelah peluncurannya ternyata SLiMS masih mengalami kegagalan pada saat program tersebut dijalankan sehingga Hendro Wicaksono selaku Koordinator dari Senayan Developers Community) mengundang pustakawan yang aktif di Mailing List ISIS (perangkat lunak manajemen perpustakaan milik UNESCO) untuk melakukan perbaikan dalam segi penambahan fitur, perbaikan, dan pembaruan dokumen senayan. Selain melakukan pengembangan untuk menyempurnakan program yang ada, tim pengembang juga membuat paket program untuk memudahkan pemasangan yang dinamakan Portable Senayan (psenayan) yang meliputi program senayan, Apache, PHP, dan MySQL sehingga penggguna hanya perlu meng-copy, mengekstrak, dan langsung menggunakannya pada komputer atau server.

Perkembangan SLiMS Version dari waktu ke waktu :

  • 13 Maret 2008 Portable Senayan 3.0 (based on senayan3 stable1)
  • 21 Maret 2008 Portable Senayan 3.1 (based on senayan3 stable2)
  • 24 Maret 2008 Portable Senayan 3.2 (based on senayan3 stable3)
  • 1 Juni 2008 Portable Senayan 3.3 (based on senayan3 stable4)
  • 18 Agustus 2008 Portable Senayan 3.4 (based on senayan3 sta ble5)
  • 21 September 2008 Portable Senayan 3.5 (based on senayan3 stable6)
  • 13 Januari 2009 Portable Senayan 3.6 (based on senayan3 stable7)
  • 14 Maret 2009 Portable Senayan 3.7 (based on sen ayan3 stable8)
  • 7 April 2009 Portable Senayan 3.8 (based on senayan 3 stable9)
  • 22 Juli 2009 Portable Senayan 3.9 (based on senayan3 sta ble10-patch1)
  • 17 Oktober 2009 Portable Senayan 3.10 (based on senayan3 stable11)
  • 24 November 2009 Portable Senayan 3.11 (based on senayan3 stable12)
  • 24 Maret 2010 Portable Senayan 3.12 (based on senayan3 stable13-patch2)
  • 24 Maret 2010 Portable Senayan 3.13 (based on senayan3 stable14/seulanga)
  • 2011 Portable Senayan 3.14 (based on senayan3 stable15/matoa)
  • 2017 SLiMS Version 8.3.1 codename Akasia
  • 2021 SLiMS 9 Bulian

Sejarah Perkembangan Perangkat Lunak INLiS Lite

Software aplikasi perpustakaan bernama INLIS (Integrated Library System) atau INLiS Lite merupakan aplikasi yang di kembang kan oleh Perpustakaan Nasional untuk penyeragaman antara pusat dan daerah. INLISLite adalah hasil pengembangan dari INLIS dan yang sebelumnya adalah QALIS (Quadra Library System). INLISLite juga merupakan versi yang lebih ringan. INLiS Lite versi awal dibangun pada tahun 2011 yang penyebarannya dilakukan melalui bantuan perangkat keras dan lunak otomasi perpustakaan kepada instansi perpustakaan umum pemerintah daerah kabupaten/kota terpilih di seluruh Indonesia.  Pengembangan dan penyempurnaan dilakukan secara berkesinambungan hingga muncul versi 2.1.2 pada tahun 2014 yang telah memiliki banyak fitur tambahan sesuai dengan kritik, saran dan masukan dari pengelola perpustakaan yang menggunakan.

Sampai dengan versi 2.1.2, target penggunaan program aplikasi INLISLite masih ditujukan kepada jenis perpustakaan umum. Tetapi pada perjalanannya, inisiatif sosialisasi program aplikasi INLISLite versi 2.1.2 telah banyak dilakukan oleh perpustakaan umum daerah sebagai salah satu pelaksanaan peran pembinaan yang diemban dalam mengembangkan perpustakaan-perpustakaan yang ada di wilayahnya. Di sisi lain, muncul pula tuntutan dari pengelola perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi agar dalam melakukan pengembangan program aplikasi INLISLite, Perpustakaan Nasional RI juga memperhatikan kebutuhan mereka akan sarana pengelolaan perpustakaan terotomasi ini. Lebih dari itu, sebagai perpustakaan pembina di tingkat nasional, Perpustakaan Nasional RI juga diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan otomasi untuk perpustakaan khusus seperti perpustakaan instansi, perpustakaan rumah ibadah, perpustakaan pribadi dan sebagainya.

Pada tahun 2015 dilaksanakanlah pengembangan program aplikasi INLISLite versi 3 sebagai penerus dari versi sebelumnya. Versi terbaru INLIS Lite yaitu versi 3 yang dikembangkan pada tahun 2016. INLISLite versi 3 merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan INLISLite versi 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpustakaan Nasional RI) sejak tahun 2011. INLISLite versi 3 dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital / mengelola dan melayankan koleksi digital.

Referensi 

 https://dispersip.kalselprov.go.id/inlislite/#:~:text=SEJARAH%20INLISLITE&text=INLISLite%20juga%20merupakan%20versi%20yang,kota%20terpilih%20di%20seluruh%20Indonesia.

https://duniaperpustakaan.com/2011/03/sejarah-lengkap-software-slims-senayan-library-management-system.html

https://blog.ub.ac.id/sydestya/2018/12/22/apa-itu-inlislite/

https://dpad.tangerangkota.go.id/pengumuman/aplikasi-inlislite-versi-3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *